Mengapa seseorang yang bervegetaris masih membuat makanan berbentuk daging,bukankah akan mengundang kehadiran nafsu para vegetarian untuk makan daging? Pertama-tama marilah kita pahami sekilas ''INTI VEGETARIS''.VEGETARIS bukan hanya sekedar mengkonsumsi kebutuhan nabati saja,itu belum cukup.Tapi adalah berusaha untuk memupuk kembali jiwa cinta kasih,melepaskan ikatan dosa karma,tidak saling membunuh dan menganiayai sesama makhluk,belajar membangkitkan Hati Nurani.Tapi mengapa justru orang yang telah bervegetaris membuat gluten-gluten(micia)dalam bentuk hewani? Bukankah itu akan mengundang selera terhadap daging sesungguhnya? Nah...Inilah yang perlu lagi kita salami,orang yang melakukan aktivitas sudah tentu memiliki alasan tersendiri.Hanya satu hal yang perlu kita ingat bahwa seorang vegetarian harus berupaya terlepas dari konsep pikiran daging,tapi kalau hanya sekedar ikit-ikutan,kemungkinan pasti ada.
Sebagai bukti kepada ''KAUM YANG TIDAK BERVEGETARIAN'',gluten yang diasah persis daging,memiliki daya gravitasinya yang positif.Mengapa begitu tuturnya?Apabila seseorang telah melihat ''DIET VEGETARIS''yang menarik bahkan sekaligus mencicipinya;maka akan merasakan bahwa pangan vegetaris tidak kala dibandingkan dengan pangan daging,hal ini akan menbangkitkan selera dan minatnya terhadap hidup bervegetaris,lalu berupaya untuk belajar.
Inilah metode yang terefektif untuk membudidayakan ''Makna Luhur Vegetaris''.Namun sangat perlu diingati! Seorang pemula vegetarian pasti sulit meninggalkan memo sajian makanan terdahulu.Untuk membiasakan hidup vegetarian,maka ia boleh saja membuat hidangan yang mirip hewani,lama-kelamaan akan terbiasa hidup vegetarian;bagai pepatah''Ala bisa karena biasa''.Sabagai bukti bagi ''Kaum yang Bervegetaris'',bahwa seorang vegetarian bukan hanya makan sayur mayur monoton saja,melainkan ada menu vegetaris yang menarik.Dengan demikian sedikit banyaknya telah mengurangi makan daging,bukankah telah menjauhi dan menghindari pembunuhan? Misalnya satu hari dapat mengurangi penyembelihan seekor ayam,berapa ekorkah ayam yang terselamat dalam satu tahun?
Secara nuraniah kita akui,bukankah lebih baik mengkonsumsi gluten yang dibentuk seperti daging daripada memakan daging sesungguhnya dari hasil penyembelihan? Justru itu,semua yang kita lakukan,sudah menjadi kewajiban untuk bertanya! Apakah yang saya lakukan selaras dengan hati nurani? Apakah yang saya nikmati tidak menyakiti makhluk lain? Atau menganiayai...? Bahkan sekaligus membunuh...? Karena itu Anda perlu merenungkannya sendiri.
Sabtu, 16 Oktober 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar