Mengapa daging bisa meningkatkan resiko kanker? Pertama,karena daging mengandung senyawa penyebab kanker yang disebut karsinogenik.Terutama daging yang diasinkan atau daging yang diawetkan mengandung nitrat dan nitrit yang diketahui bisa menyebabkan kanker pada mulut,esofagus dan perut.Jadi hati-hati dengan daging yang dijual dan sudah dibungkus rapi dengan warnanya yang merah menawan.Kemudian karena daging itu mengandung nitrit/nitrat.Daging yang diolah seperti sate dan BBQ mengandung sejumlah penyebab kanker yang juga dijumpai pada asap rokok.Kedua,masuknya daging ke dalam tubuh akan merangsang peningkatan ekskresi atau pengeluaran asam empedu yang dianggap bisa mengakibatkan kanker.Semakin banyak asam empedu yang dihasilkan maka semakin tinggi pula resiko kanker.Studi baru-baru ini di Amerika Serikat terhadap 89.000 wanita menunjukkan bahwa memakan daging merah setiap hari sama dengan meningkatkan resiko kanker usus dua setengah kali lebih tinggi daripada hanya memakan daging merah satu kali sebulan.Ketiga,daging tidak mengandung serat makanan dan tidak mengandung senyawa protektif.Kedua kelompok ini hanya dijumpai pada makanan nabati(sayur,buah,padi-padian,kacang-kacangan).
Perlindungan terhadap kanker.Inilah salah satu sebabnya mengapa Badan Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan kita mengkonsumsi sayur dan buah sebanyak 450 gram setiap hari dan memasukkan kacang-kacangan dalam menu sehari-hari.Begitu pula kampanye 'lima Sehari'(5 A Day) yang dilancarkan Institut Kanker Amerika,yaitu bertujuan mendorong orang-orang mengkonsumsi lima macam sayur dan buah setiap hari.Mulailah rutin mengkonsumsi pola makan yang sehat dan seimbang kaya akan nutrisi gizi tentu akan dapat mencegah penyakit kanker.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar