Kamis, 30 September 2010

Awal dan Akhir Sebuah Kehidupan

Setiap manusia yang ada di dunia ini akan mengalami 4 kenyataan dalam  penderitaan hidup yaitu lahir,tua,sakit dan mati.Manusia cepat atau lambat akan menjadi tua,sakit dan mati,saya tidak berhenti bertanya,saya juga merasakan bagian dari semua itu.Saya bukan burung yang silau oleh bulu indahnya.Inilah Kenyataan hidup yang menyakitkan.Lalu siapakah yang dapat menghentikan semua tragedi itu? Obat apa yang dapat mengatasi semua penderitaan itu? Kita lihat banyak kehidupan yang berbeda-beda,ada petani membajak sawah dipanasnya terik matahari,seorang pengemis yang berpakaian compang-camping serta kotor, orang tua berjalan ditopang dengan tongkat sedang berjalan bertatih-tatih,orang sakit yang sedang digotong-gotong dan orang mati yang sedang diusung sambil tangisi sanak keluarganya, coba kita renungkan sejenak mengapa manusia menjalankan kehidupannya tidak sama?
Nah, setelah kita melihat sakit,tua,sakit dan mati,bagaimana caranya agar bisa terbebas dari semua penderitaan ini? Melalui cara melatih diri,bersedekah dan menabur benih kebajikan.Roda samsara perputaran kelahiran dan kematian,siklus penderitaan jasmani dan rohani,serta penderitaan bergulir terus karena manusia berada dalam kondisi yang tidak kekal.Kebahagiaan berlalu kemudian berakhir dengan kesedihan,begitu pula sebaliknya,kesedihan berlalu muncul kebahagiaan.
Penderitaan tiada ujungnya,lahir,tua,sakit dan mati,berpisah dengan yang dicintai,berkumpul dengan orang yang dibenci,tidak tercapai apa yang diinginkan,kehidupan berubah-ubah sepanjang masa.
Sumber penderitaan tiada akhir adalah sebagai akibat dari pandangan yang keliru,sehingga dilanjutin dengan pikiran yang keliru,berbicara keliru,perbuatan keliru,mata pencaharian keliru,berdaya upaya keliru,perhatian keliru dan konsetrasi keliru.
Sesungguhnya sang Akulah/sang Egolah menjadi sumber dukha derita.Kehidupan sesungguhnya kosong,namun juga tidak kosong,agar manusia tidak bingung maka kebijaksanaan adalah jalan keluarnya.Kebajikan adalah bentuk nyata aksinya.Itulah...sebabnya manusia perlu senantiasa menabur benih kebajikan,tidak berbuat jahat,tambahkan kebajikan,dan yang terpenting adalah sucikan hati dan pikiran,hidup akan selalu bahagia.